2 Nov 2009

Kerja Keras adalah Energi Kita


Kerja keras adalah energi kita ; inspirasi baru yang sederhana dari Pertamina, sebuah BUMN yang sudah 52 tahun bergerak di bidang energi dan petrokimia. Berawal dari Pertamina Blog Contest, slogan ini mulai menyebar khususnya di kalangan para blogger pecinta kompetisi di negeri ini. Sebuah slogan yang tentu saja berawal dari kajian yang mendalam tentang permasalahan bangsa. Slogan yang bukan sekedar deretan kata-kata, tetapi menyimpan energi untuk menggerakkan setiap insan negeri ini. Agar terus bekerja dan terus bekerja, memperbaiki diri agar turut serta menjayakan Indonesia.

Mengapa kerja keras adalah energi kita ?
Saya pernah bertukar pikiran dengan seorang sahabat yang kerap berinteraksi dengan masyarakat kecil dan kaum dhuafa’. Yayasan yang ia pimpin cukup sering menggelontorkan dana pinjaman untuk pemberdayaan ekonomi rakyat miskin. Banyak pedagang kecil di pasar atau kios-kios pinggir jalan meminjam modal dari lembaganya tersebut. Waktu terus berjalan, dan terbukti bahwa kerja keras adalah sebuah energi. Hanya mereka yang terlihat bersemangat dalam bekerjalah yang mampu mengembalikan modal pinjaman tersebut. Sebagian besar malah ‘ngemplang’ dalam arti tidak membayar cicilan dalam jangka waktu yang lama. Diam seribu bahasa, tiada kabar sedikitpun. Teman saya berkomentar singkat, “ ini mental sebagian besar rakyat negeri ini, yaitu malas bekerja keras. kekurangan modal jelas-jelas bukan inti masalah kita “. Kesimpulan yang sederhana mendalam. Sekali lagi, slogan ‘kerja keras adalah energi kita’ bukanlah gertak sambal yang tidak nyata.


Kerja Keras adalah Energi untuk menjaga Citra bangsa ini
Bangsa kita sudah lama terjebak dalam jeratan utang luar negeri yang tiada henti. Generasi yang lahir saat ini diperkirakan ikut menanggung beban itu suatu saat nanti. Semua mimpi buruk itu benar-benar akan terwujud jika penduduk negeri ini tidak bekerja keras meningkatkan kualitas diri. Kita semua tentu terpanggil untuk menyelamatkan negeri ini, dimulai dari diri kita sendiri. Marilah menempa diri untuk terus bekerja agar tidak terjebak dalam hutang dan pinjaman di sana-sini. Mari menjadi solusi atas permasalahan bangsa ini. Agar bangsa besar ini tidak jatuh wibawa dan citranya karena terus bergantung dengan pinjaman luar negeri. Bahkan Islampun sejak lama telah memberi inspirasi bagi kita untuk terus bekerja keras dalam melepaskan diri dari kehinaan.

Dari Zubair bin Awwam, Rasulullah SAW bersabda : “ Jika salah seorang dari kalian pergi membawa kapaknya, lalu datang membawa seikat kayu bakar di punggungnya, lalu ia menjualnya hingga Allah menyelamatkannya dari kehinaan. Maka yang demikian itu jauh lebih baik dari ia meminta-minta pada orang lain. (HR Bukhori)

Akhirnya, seribu salam penghormatan dari kami pada mereka yang tekun bekerja keras. Nenek-nenek tua yang menyusuri jalanan dengan barang dagangannya, bapak-bapak yang membanting tulang mengumpulkan barang bekas yang tersisa, pemuda yang kreatif dan tekun. Kepada merekalah kita layak mengambil inspirasi.
Selamat kepada Pertamina, yang menyebarkan slogan “kerja keras adalah energi kita” untuk kemajuan negeri ini. Lanjutkan terus perjuangan menebar kebaikan. Untuk kejayaan negeri ini.

6 komentar:

  1. Semangat! Kerja keras! Buang rasa Malas!

    BalasHapus
  2. Hampir semua Manusia Indonesia belum mengoptimalkan potensinya, karena rasa malas yang masih melanda dalam dada. Mari Ciptakan Budaya Kerja Keras sebagai Energi Kebangkitan Bangsa...!!!

    BalasHapus
  3. @muchlisin : kerja keras dengan niatan mulia menjadi penghapus dosa dan penambah pahala insya Allah ....
    @neo mujahid : mungkin juga karena cuaca yang mendukung untuk malas akh ...

    BalasHapus
  4. Kaerja Keras , Kerca Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Ihsan ^_^
    Lanjutkan !!

    BalasHapus
  5. Kerja Keras + Semangat + Doa = Sukses..
    tetep semangat + optimis tad...

    BalasHapus
  6. @ardhie : kerja keras identik dengan kesungguhan bukan sekedar identik dengan tenaga .... jadi kesungguhan yang cerdas, kesungguhan yang ikhlas .. ayo lanjutkan !
    @suryadi : saling menasehati untuk tetap optimis, terima kasih

    BalasHapus