9 Jun 2009

Menghitung Kekayaan Abdurrahman bin Auf

Setiap kali kita mendengar presentasi sebuah produk MLM, atau mengikuti training kewirausahaan, kita pasti akan mendengar bumbu-bumbu motivasi yang dasyhat yang terkadang belum pernah terpikirkan sebelumnya, misalnya ; penghasilan ratusan juta sebulan, kekayaan melimpah, bahkan lebih dari itu ! Wah ..wah ..j ujur saja, harta segitu-segitu itu bagi saya pribadi masih jauh tak terukur. Membayangkan pun jarang-jarang. Bayangkan kalau pendapatan Anda 100 juta lebih perbulan, kira-kira apakah Anda aman berjalan sendirian ? makan warung di pinggir jalan ? atau sekedar baca-baca di Gramedia ?

Nah tadinya saya pikir harta segitu cuma buat mereka yang 24-jamnya buat urusan dunia, atau setidaknya membangun kerajaan bisnisnya dari usia muda hingga mau meninggal baru bisa menuai hasilnya. Atau setidaknya saya pernah berpikir bahwa harta sebesar itu tidak akan mungkin mampir pada seorang aktifis dakwah atau ustadz yang sebagian waktunya untuk mengurusi umat. Tapi ternyata kemudian saya berubah pikiran. Masih ada harapan untuk menjadi kaya, dan ternyata kaya itu biasa. Setidaknya setelah saya membaca kisah Abdurrahman bin Auf ; sahabat mulia yang dijanjikan surga, sekaligus pedagang kaya raya yang membangun kerajaan bisnisnya, kurang dari sepuluh tahun paska hijrah.

Sosok Abdurrahman bin auf memang menjadi ikon tersendiri tentang kekayaan jaman sahabat. Dan kekayaan beliau bukan isapan jempol belaka. Pernah suatu ketika iring-iringan barang dagangnya yang mencapai 700 unta, sampai menggegerkan warga Madinah karena suara ribut yang dihasilkannya. Tapi sesungguhnya bukan itu saja, masih banyak lagi aset beliau yang sangat banyak, bahkan konglomerat jaman ini pun tak bisa menyainginya.

Jangan Cuma percaya aja kalau beliau sahabat yang kaya raya, tapi mari kita lihat coba menganalisa perkiraan total kekayaan beliau, dari beberapa riwayat tentang sejarah hidupnya dalam Kitab Asadul Ghoba. Semua untuk menambah keyakinan, bahwa sejarah orang Islam juga diwarnai sejarah orang-orang kaya !

Cara Pertama : Menghitung Infak beliau ketika masih Hidup dan Peninggalannya

INFAK BELIAU SEMASA HIDUP (yang terdokumentasikan)
1)Sedekah pertama 4.000 dinar (Rp 4,250,000,000)
2) Sedekah kedua 40.000 dinar (Rp 42,500,000,000 )
3) Sedekah ketiga 40.000 dinar (Rp 42,500,000,000)
4) Sedekah berupa Unta fisabilillah sebanyak 1.000 ekor (Rp 10,000,000,000 )
5) Tanah untuk Istri2 Rasulullah 40.000 dinar (42,500,000,000 )
Sehingga total perkiraan Infak Beliau saat masih Hidup Rp 141,750,000,000

HARTA BELIAU SAAT MENINGGAL
1) Berwasiat untuk fii sabilillah 50.000 dinar (Rp 53,125,000,000)
2) Berwasiat untuk para veteran Badr 40.000 dinar (Rp 42,500,000,000)
3) Berwasiat unta fii sabilillah 1.000 ekor (Rp 10,000,000,000 )
4) Hewan Ternak – unta 1.000 ekor (Rp 10,000,000,000 )
5) Kuda 100 ekor (Rp 1,000,000,000 )
6) Kambing 1.300 ekor (1,300,000,000 )
7) Ganti Hak waris untuk 4 istrinya 320.000 dinar (Rp 340,000,000,000)

Perkiraan Harta Tinggalan Beliau Rp 457,925,000,000
TOTAL PERKIRAAN ASET MINIMAL Rp 599,675,000,000 ( Rp 600 Milyar )

Cara Kedua : Menghitung Ganti Waris untuk keempat Istrinya

Diriwayatkan bahwa keempat istri Abdurrahman bin Auf mendapatkan ganti hak waris sebesar 80.000 dinar ( Rp 85 milyar) peristri, sehingga total ganti waris untuk keempat istrinya adalah Rp 340 Milyar. Nah, sesuai dengan hukum waris ( melalui pendekatan perkiraan ) bahwa jatah waris istri-istri adalah seperdelapan dari total warisan. Itu berarti angka Rp 340 M baru seperdelapan kekayaan total beliau. Sehingga asumsi minimalnya, kekayaan warisan beliau totalnya adalah Rp 340 M x 8 = Rp 2,72 Trilyun.

Nah ! Baru tahu kan seberapa besar kekayaan Abdurrahman bin Auf ? Tapi sekali lagi, paparan di atas itu baru perkiraan MINIMAL , ada beberapa aset yang tidak bisa kami analisa karena tidak jelas berapa nilainya. Seperti : Diriwayatkan bahwa ketika beliau meninggal, masih ada peninggalan beliau yang berupa LOGAM EMAS YANG SANGAT BESAR ! Bahkan mereka yang mencoba memotongnya dengan kapak pun tangannya menjadi pegal bengkak-bengkak !
Bayangin aja sobat, segedhe apa tuh emas warisan Abdurrahman bin Auf.

Jadi kalau kita perkirakan sesuai analisa di atas, bahwa harta beliau berkisar antara Rp 600 Milyar hingga Rp 2,7 Trilyun, itu belum termasuk bongkahan emasnya ! Bayangin pula, mana ada di dunia ini yang ketika meninggal bagi-bagi harta sampai sebesar itu ? Bahkan empat istri tercintanyapun langsung dapat ganti waris secara cash masing-masing 85 milyar !

Bukan itu saja, yang lebih membuat kita kagum bahwa beliau itu jelas tercatat mendapat jatah SURGA AWARD, yaitu nama beliau termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surga oleh Rasulullah SAW ! Subhanallah, persis jargon anak muda zaman ini ; tua kaya raya dan mati masuk surga !
Nah berani kaya ? harus berani mencontoh Abdurrahman bin Auf ; luar dalam..

17 komentar:

  1. subhanallah, moga kita bisa seperti Beliau..amin

    BalasHapus
  2. amin, kaya yg penuh dng keberkahan. sungguh indah.

    BalasHapus
  3. kaya sejati. semoga menjadi inspirasi bagi semua ummat islam hari ini dan nanti. terima kasih atas informasinya

    BalasHapus
  4. Subhanallah...
    Kisah nyata yg jarang sekali diketahui ummat islam. Kekayaan & Kedermawanan. Tidak hanya Bill Gates, Andrew Carnegie, ataupun Robert Kiyosaki saja yg menyumbangkan hartanya untuk kemaslahatan masyarakat luas, tapi lebih dari itu islam memiliki sahabat-sahabat utama Rasulullah SAW yg sangat kaya dan sangat dermawan yg tidak hanya menghabiskan kekayaannya untuk kemaslahatan islam tapi juga siap mengorbankan nyawa demi islam.

    Itulah kenapa aku ingin kaya dan harus kaya. Karena saat ini ummat sangat membutuhkan mukmin-mukmin super kaya untuk memperkuat dakwah fisabilillah.

    BalasHapus
  5. sayangnya, sumber kekayaan itu ga disebut dari mana.

    semua kan ada awal ada akhir.

    awalnya begajul dan cinta dunia
    akhirnya tobat dan cinta akhirat
    tapi hartanya tetap digendong dari awal kan?

    tolong disebutkan sumber-sumber hartanya, supaya tidak jadi fitnah.

    lalu, jumlah hartanya itu sudah dirupiahkan, tentunya sudah dihitung dengan time value of money yah?

    atau ada catatan ekstra mengenai nilai tukar mata uang, karena sebetulnya konversi mata uang tidak sesederhana itu.


    CATATAN:
    oh ya, saya tidak menentang apa yang ditulis. jadi, tolong saya jangan dikafirkan, dithogutkan hanya karena saya sedikit kritik.

    BalasHapus
  6. @Belanja + Sedekah:

    Mukmin super kaya?

    dari jaman dulu udah banyak. Pangeran Alwalid bin Talal dari Saudi punya pesawat terbang pribadi super mewah termahal di dunia. entah, beliau adalah seorang mukmin yang sesungguhnya atau tidak. tapi dia jelas-jelas muslim.

    kita bisa lihat, kemiskinan di kalangan muslim tetap eksis.

    BalasHapus
  7. 2 anonim di atas:

    kalo anda rajin baca literatur, pasti ketemu. ust hatta sengaja meringkas supaya bisa dipahami oleh lebih banyak kalangan yang mungkin belum mau terlalu dipusingkan oleh dalil2 yang terperinci, apalagi dengan keterangan kekuatan riwayatnya. silakan anda tanyakan di jalur pribadi dengan beliau...

    BalasHapus
  8. wah inspiratif sekali tadz

    BalasHapus
  9. silahkan dibaca lebih detil, sudah saya sebutkan kok sumber referensi saya dari kitab apa .
    @anonim : wah ... di artikel mana ya saya mengkafirkan dan mentoghutkan ..?

    BalasHapus
  10. subhanallah.. kisah nyata yang benar2 membuat saya sangat kagum dengan Islam.
    smoga akan banyak orang2 mukmin spt abdurahman bin Auf,yg kaya jg dermawan.. Amin..

    BalasHapus
  11. artinya seorang muslim memang harus kaya, tetapi sederhana... karna dakwah tanpa harta juga tidak jalan, tapi dengan hartapun kadang manusia terlena

    BalasHapus
  12. jazakalloh tad , mari kita saling kerjasama , galang kekuatan umat , kita pasti bisa , bisa dan bisa ..... Alloh maha kaya ..... Allohu akbar

    BalasHapus
  13. Kalau dibilang Abdurrahman bin Auf konglomerat itu betul. Tapi tahukah anda cara hidupnya? Dlm riwayat, ketika beliau berkumpul dengan pegawai2nya, maka orang yang tidak kenal tidak akan bisa membedakan mana si Bos dan mana karyawan. Ini artinya belau tidak bermewah mewah tapi sangat bersahaja. Kegemaran beliau adalah bersedekah. Sekali bersedekah adalah setengah dari penghasilan yang beliau dapat. pernah menyedekahkan 700 ekor unta beserta muatannya ketika di Madinah. Orang2 yang setiap hari datang ke rumahnya ada 3 golongan : golongan org2 yang akan berhutang, lalu gol org2 yang akan membayar hutang dan org2 yang bersilaturahmi dgn berharap sodakoh.
    Ingat Surat AT Takatsur: 1-2 ," Telah dipalingkan orang2 (dari mengingat ALLOH)karena bermegah megah (bermewah mewah). Sampai masuk ke liang kubur."
    Adakah jaman sekarang orang kaya yg tidak berkehidupan mewah, yang tidak bisa dibedakan dengan karyawannya?
    Jadi jangan silau dg kekayaan, karena Rasululloh paling khawatir umatnya diuji dg harta kekayaan, kenapa ? karena hampir gak ada yang lulus. Wallohualam Bisawab

    BalasHapus
  14. subhanallah. satu hal yang masih belum terpikir adalah menghilangkan nafsu akan kecintaan dunia. semakin bekerja, semakin banyak keinginan. beda dengan sirah yang ustadz sampaikan.

    barakallahu ustadz, semoga kisah-kisah menggugah seperti ini bisa menginspirasi generasi islam.

    BalasHapus
  15. Subhanalloh... kira-kira Rezeki Alloh diturunkan begitu banyaknya kepada kita sebanding lurus dengan apa nih, Tadz...?

    BalasHapus
  16. Tak ada yang merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri.
    abdurrahman bin auf merupakan salah satu contoh bukti kebenaran firman Alloh SWT.

    very inspiring beliau, terima kasih ustadz telah memberi informasinya yg berharga ini, semoga dari sekarang bisa mengejar kehebatan & kedermawanan beliau. Amin.

    BalasHapus
  17. Uztadz, mohon di bahas profile kesuksesan dan kekayaan harta Rasulullah sebelum beliau menikah dengan Siti Khodijah. Karena banyak yang menganggap Nabi seorang yang sangat miskin harta, benarkah demikian? setahu saya NAbi adalah seorang pengusaha yang sangat sukses sewaktu mudanya.

    BalasHapus